Seorang Wanita dan Gadis Kecilnya

Foto : Pinterest

Foto : Pinterest

“Tidak semua kehancuran membawa kepada kegelapan tak berujung, ada masa depan… ada hari esok yang penuh pengharapan…”

***

“Tante… kita ke sana yukkk…” ajak Gabby sambil menarik-narik tanganku dan aku menurut saja

Gabby gadis kecil cantik berusia 3 tahun. Ini baru pertemuan pertama kami, namun kami langsung akrab seperti sudah mengenal bertahun tahun.

“Biarkan dia hidup, lanjutkan hidupmu… kalian harus tetap hidup” kataku sambil mengelus perut Ririn 3 tahun lalu

Ririn, seorang wanita dengan postur tubuh tinggi, kulit sawo matang, hidung mancung, wajah eksotis, pria manapun akan tergoda padanya. Namun kelalaian, kecerobohan, kebodohan ‘masa muda’ membuatnya terpesona rayuan maut pria yang akhirnya malah meninggalkannya dengan perut besar.

Jangan kau tanya bagaimana aku menemukan Ririn. Perjalanan hidupku itu menakjubkan, setiap kelokannya selalu menampilkan kejutan dengan wajah berbeda. Entahlah!

Ririn dengan bayi di perutnya berhasil hidup! Sehat dan cantik. Tetapi cerita belum usai karena dia menghilang begitu saja beberapa saat kemudian.

“Halo… Aku Ririn mbak… aku … udah pergi jauh banget yaaa… aku besok kepingin datang ibadah… masih boleh?” tanya Ririn saat mendadak menghubungiku melalui ponsel

“Ha??! Ririn siapa ya?” aku terkaget dan untuk sejenak melupakannya

“Aku mbakk…”

Bertemu Ririn dan Gaby membuat hatiku terpesona. Gabby sangat cerdas, dan ada apa dengan getaran ini? Ada sesuatu seperti senar yang ditarik – tarik di kedalaman jiwaku saat tangan mungilnya menggenggam tanganku

Hmmmm…

“Aku mau diperistri Supri supir angkot itu, tapi orang tuaku tidak setuju, sebaliknya mereka menyuruhku menikah dengan Tony pengusaha tidak jelas  itu. Hidupku sudah hancur berantakan mbak… aku tidak tahu apakah Tuhan mau menerimaku atau tidak…”

“Tuhan? Aku rasa DIA mau…”

“Masak? Aku sudah terlalu kotor…”

“Emang siapa sih di dunia ini yang bisa cukup bersih sehingga bisa berdiri tegak di depanNya?”

Ririn terdiam, “…”

“Bahkan aku pernah baca… para rajapun akan melempar mahkota mereka jika sudah di depan tahtaNYA”

“Maksudnya?”

“Raja, mahkota, kursi kekuasaan, tidak akan ada artinya apa-apa di hadapan Tuhan… jadi …”

“Kalau raja-raja dan orang-orang hebat saja tidak ada artinya bagaimana denganku mbak?”

“Rin… Tuhan bukan kita… DIA lebih melihat kedalaman hati manusia daripada baju atau penampakan luar”

“Aku remuk mbak… hancur…”

“Hati yang remuk dan hancur tidak akan dipandang hina olehNya…”

“Jadi aku bisa pulang?”

“Ya… pulanglah… DIA menunggumu… anak tersayangnya…” kataku sambil memeluknya

***

Beberapa bulan kemudian.

“Ini perkenalkan Ririn… yang kuceritakan beberapa waktu lalu… ” bisikku pada Oji kakak tiriku

“Dia ini yang mau kamu perkenalkan jadi istriku?” tanya Oji sambil tersenyum

“Kurasa begitu… yahhhh… daripada kamu jadi duren seumur hidup…. hi hi hi…” jawabku sambil tertawa pelan

Oji membungkuk, mengulurkan tangannya pada si kecil Gabby. Aku tahu mereka saling jatuh cinta, dan aku rasa itu cukup untuk perjalanan berikutnya

“Tidak semua kehancuran membawa kepada kegelapan tak berujung, ada masa depan… ada hari esok yang penuh pengharapan…” bisikku pada Ririn

***

ie

8 pemikiran pada “Seorang Wanita dan Gadis Kecilnya

Terima kasih sahabat...