VONIS?

Hari ini hampir setahun yang lalu. Aku masih bisa mengingat beberapa hal, ketegangan, ketakutan, harapan, dan juga mimpi buruk.

Apakah ini baik-baik saja? Apakah ‘sesuatu yang tak berani kusebutkan namanya’ bercokol di tubuhku?

Aku menjelajahi google mencari pertanda bawa aku baik-baik saja, mengingkari setiap ciri-ciri serupa yang ku dapatkan pada setiap artikel.

Aku mendatangi dokter yang katanya akan membacakan Lab Pathology 2 minggu dari operasi dengan hati bergetar sambil tetap berusaha berprasangka baik. Aku tak tahu kalau temanku memperdayaku dengan mengambil hasil lab ku terlebih dahulu, menghubungi adikku, dan adikku membohongi ibuku dengan dalih “di pembacaan lab pathology aku harus didampingi keluarga”

Dokter itu menjawab dengan suara datar, “Ini sudah jelas Cancer, anda butuh penjelasan apalagi”

Aku terdiam sesaat

“Cancer?”

“Ya, grade 2”

“Bagaimana mungkin?”

“Semuanya mungkin. Akan butuh waktu berhari2 jika saya harus menjelaskannya pada Anda”

“Lalu apa yang harus saya lakukan”

“Melihat hasil ini, harus diangkat…”

“Oke dok, saya mau berpikir dulu”

Jujur. Aku masih seperti biasanya saat itu. Datar dan tegar. Hingga saat keluar dari ruangan dan keheningan menyergapku mendadak. Aku seperti terlempar pada sesuatu yang tak kumengerti.

Cancer? Apa yang sudah kulakukan? Bagaimana ini terjadi? Apakah aku akan segera mati?

“Aku mau menangis” kataku pada Ibu

Dan pecahlah tangis pertamaku. Kapan terakhir kali aku menangis? Aku sudah melupakannya? Ada banyak hal sudah kuhadapi, silih berganti. Musim-musim berlalu, tak seluruhnya ramah padaku. Ada seringai jahat, ada dingin menusuk tulang, ada bisikan semu cinta, tapi ini apa?

Entah berapa banyak akhirnya air mata yang tertumpah setelah itu, karena mataku serupa kran bocor yang tak henti mengalirkan air.

Apakah ini yang dinamakan terpuruk? Apakah semua manusia harus melalui ini? Dan … dimanakah Tuhan? tanyaku bertalu talu

Bisakah kulalui semua?

Namun meskipun tanda tanya besar serupa balon udara di kepalaku. Aku cuma meyakini satu hal, segelap apapun jalannya aku tak akan pernah ditinggalkan.

Jadi mari kita mulai menjalaninya

Bersambung ______________

Sebelumnya : 1. Awalnya 

 

20171025_112129

Terima kasih sahabat...